Selasa, 11 Januari 2022

My Paten my based income

RAIH ROYALTI RATUSAN JUTA DARI PATEN

Kerap kali kata “paten” digunakan untuk mempromosikan suatu karya atau produk agar dinilai memiliki kualitas yang baik. Bagi seorang peneliti, paten digunakan sebagai pengakuan tertulis untuk hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam dunia industri, paten sudah menjadi nyawa bagi bisnis mereka bahkan menjadi ajang perebutan hak kekayaan intelektual.

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Paten terdiri dari dua jenis yaitu

  1. Paten, yang diberikan kepada diberikan untuk Invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri.
  2. Paten sederhana yang diberikan untuk setiap Invensi baru, pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri.

Sebuah paten dapat dilisensikan kepada pihak lain berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan paten yang masih dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu. Inventor yang melisensikan patennya akan mendapat imbalan berupa royalti dari pengguna hak paten. Royalti ini lah yang memberikan kekayaan mendulang bagi seorang inventor atas hasil karyanya.

Sebagai contoh, beberapa tahun lalu Google membeli Motorola Mobilty senilai $2,5 miliar. Pembelian tersebut merupakan aksi korporasi yang dilakukan Google untuk mengamankan sekitar 17.000 paten teknologi yang dimiliki Motorola, terutama tentu saja paten-paten yang berhubungan dengan teknologi ponsel pintar. Aksi tersebut untuk melindungi sistem operasi ponsel pintar milik Google, Android. Setelah merasa aman dengan paten-paten yang diperoleh, Google menjual perusahaan Motorola Mobility kepada Lenovo. Sudah bisa ditebak, Google menjualnya tanpa paket paten-paten yang sudah lama mereka incar kepada Lenovo. Aksi cemerlang Google ini menambah daftar paten yang mereka miliki. Mereka tercatat mengajukan 14.500 paten hingga 2009. Perusahaan teknologi lain juga tak kalah dengan Google. Microsoft, dalam kurun waktu yang sama, mengajukan 19.400 paten teknologi. Microsoft memperoleh mendapatan $2 miliar dari android karena royalti paten. Ponsel pintar hari ini yang kita kenal, mencakup 250.000 paten teknologi. Saat perusahaan kecil ingin membuat ponsel pintar baru misalnya, tentu mereka harus menyiapkan uang yang cukup besar untuk membayar royalti pihak-pihak yang memiliki paten-paten tersebut. Selain di bidang teknologi, royalti hasil penelitian pun banyak diperoleh oleh perguruan tinggi. Universitas Stanford memperoleh pendapatan $4,5 juta dari penelitian yang mereka lisensikan patennya.

Invensi yang berpotensi komersialisasi sangat penting untuk diciptakan dan didaftarkan perlindungan patennya. Royalti yang diperoleh dari suatu paten dinilai sangat menggiurkan bagi seorang inventor/peneliti. Kenapa tidak, royalti kelak akan menjadi passif income bagi inventor selama perlindungan paten masih ada.

 

Sumber:

Zaenudin, A. 2017. Mendulang uang dari paten [internet]. Tersedia pada: https://tirto.id [Diakses 12 Januari 2022].

Harahap, I. 2020. Mengenal paten [internet]. Tersedia pada: https://yuridis.id [Diakses 12 Januari 2022]

Techdirt.com, ambercite.com dan technologyreview.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SHARING SESSON PENGADIAN KEPADA MASYARAKAT

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang biasa dikenal LPPM, pada hari kamis 30 Juni 2022 mengadakan kegiatan "Sharing ...