RAIH ROYALTI RATUSAN JUTA DARI PATEN
Kerap kali kata “paten” digunakan untuk
mempromosikan suatu karya atau produk agar dinilai memiliki kualitas yang baik.
Bagi seorang peneliti, paten digunakan sebagai pengakuan tertulis untuk hasil penelitian
yang telah dilakukan. Dalam dunia industri, paten sudah menjadi nyawa bagi
bisnis mereka bahkan menjadi ajang perebutan hak kekayaan intelektual.
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi adalah ide
inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses. Paten terdiri dari dua jenis yaitu
- Paten,
yang diberikan kepada diberikan untuk Invensi yang baru, mengandung
langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri.
- Paten
sederhana yang diberikan untuk setiap Invensi baru, pengembangan dari
produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri.
Sebuah paten dapat dilisensikan kepada pihak
lain berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan paten yang masih
dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu. Inventor yang melisensikan
patennya akan mendapat imbalan berupa royalti dari pengguna hak paten. Royalti
ini lah yang memberikan kekayaan mendulang bagi seorang inventor atas hasil
karyanya.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu Google membeli Motorola Mobilty
senilai $2,5 miliar. Pembelian tersebut merupakan aksi korporasi yang dilakukan
Google untuk mengamankan sekitar 17.000 paten teknologi yang dimiliki Motorola,
terutama tentu saja paten-paten yang berhubungan dengan teknologi ponsel
pintar. Aksi tersebut untuk melindungi sistem operasi ponsel pintar milik
Google, Android. Setelah merasa aman dengan paten-paten yang diperoleh, Google
menjual perusahaan Motorola Mobility kepada Lenovo. Sudah bisa ditebak, Google
menjualnya tanpa paket paten-paten yang sudah lama mereka incar kepada Lenovo.
Aksi cemerlang Google ini menambah daftar paten yang mereka miliki. Mereka
tercatat mengajukan 14.500 paten hingga 2009. Perusahaan teknologi lain juga
tak kalah dengan Google. Microsoft, dalam kurun waktu yang sama, mengajukan
19.400 paten teknologi. Microsoft memperoleh mendapatan $2 miliar dari android
karena royalti paten. Ponsel pintar hari ini yang kita kenal, mencakup 250.000
paten teknologi. Saat perusahaan kecil ingin membuat ponsel pintar baru
misalnya, tentu mereka harus menyiapkan uang yang cukup besar untuk membayar
royalti pihak-pihak yang memiliki paten-paten tersebut. Selain di bidang
teknologi, royalti hasil penelitian pun banyak diperoleh oleh perguruan tinggi.
Universitas Stanford memperoleh pendapatan $4,5 juta dari penelitian yang
mereka lisensikan patennya.
Invensi yang berpotensi komersialisasi sangat penting untuk
diciptakan dan didaftarkan perlindungan patennya. Royalti yang diperoleh dari
suatu paten dinilai sangat menggiurkan bagi seorang inventor/peneliti. Kenapa
tidak, royalti kelak akan menjadi passif
income bagi inventor selama perlindungan paten masih ada.
Sumber:
Zaenudin,
A. 2017. Mendulang uang dari paten [internet]. Tersedia pada: https://tirto.id [Diakses 12 Januari 2022].
Harahap,
I. 2020. Mengenal paten [internet]. Tersedia pada: https://yuridis.id
[Diakses 12 Januari 2022]
Techdirt.com, ambercite.com dan
technologyreview.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar